Sastra  

Sastra itu Cermin Murni Kehidupan

Dr Yulizal Yunus Datuak Rajo Bagindo

Dua puisi dan satu cerpen dimuat Views September 2016 ini. Dua puisi (1) alam negeriku/ Sentanu Rahmadi dan (2) perjalanan hidup/ Diana Maryosi. Satu cerpen Basketku/ Zura Fajri Rahmadani (IX.1).

Terasa sekali, dua puisi dan satu cerpen itu cermin murni kehidupan. Justru sastra itu adalah kehidupan sastrawannya dan kehidupan orang lain yang membuat ia tertarik menuliskannya seolah pengalamannya sendiri.
Puisi “Alam Negeriku” pengaguman dan pengaduan kepada alama atas ketidaktahuan kehidupan ini. Pengakuan alam itu indah menandai sastra sangat romantic. Lihat baris-baris Sentanu berikut:


…negeriku
indah membentang subur
bagaikan surga yang dijanjikan
bagi kesejahteraan dan ketentraman

Alamnya yang rusak, disinyalirnya karena egois manusia perusak. Mendatangkan musibah yang menyedihkan. Ia tidak mengerti dan tak tahu. Pengaduannya kepada alam dan menyadari alam marah. Ada kesan baris-baris Sentanu berikut:

mungkin alam ini mulai marah
Maafkan aku yang belum tahu

Kadang baru tahu saat telah mengalami dan pikiran sudah mekar. Membawa optimis hidup. Rasa ini terkesan dalam pusi Perjalanan Hidup/ Diana Maryosi berikut:

Angin kencang
Percikan hujan
Halilintarr

Semuanya adalah terpatan kehidupan
Aku berharap redakan tiba
Terang kan menjelma
Menjadikan hidup penuh makna.

Pada awalnya tidak tahu seperti apa kehidupan ini. Ketidaktahuan itu kadang memang kealpaan. Kadang memang tahu tapi tak terungkapkan. Mungkin untuk menjaga alam, mungkin mejaga perasaa manusia lain, yang kadang berakibat korbankan diri sendiri untuk kepentingan kebersamaan. Nuansa kebersamaan ini tercermin dalam cerpen Basketku karya Zura. Ia tega korban tak mengatakan ia sakit hanya untuk memenangkan kebersamaan dan kemuliaan sekolahnya. Lihat kutipan berikut:

“Teman-teman, kita berterima kasih pada Bintang”, kata Nina. “Penyakit baginya bukan rintangan mencetak prestasi bersama”, kata Nina lagi dengan air mata mengambang di pipinya. Dan, suasana haru menyelimuti mereka yang berprestasi, sambil menggandeng Bintang yang tidak memperlihatkan rasa sakit di dadanya, meski ia terlihat sesekali memegang dadanya itu.

Betul juga kata Diana dalam Tipsnya:“This life will be better when every people can be positive thingking“ (Hidup ini akan menjadi lebih baik ketika semua orang bisa menjadi berfikir positif). Sastra bebas mengungkapkan esensi hidup ini. Justru sastrawan (cerpenis dan penyair) justru mengalami dan pandai menyikat esensi hidupnya. Esensi hidupnya itu hidup dalam sastra. Dan, sastrawan hidup dengan sastra (dari VIEWS Bulletin Edisi No.II Agustus 2016-SMPN 32 Padang), ***

Karya Sastra yang diapresiasi:

ALAM NEGERIKU
/Puisi Sentanu Rahmadi

Hai negeriku…
Enggkau indah membentang dengan suburnya
Engkau bagaikan surga yang telah dijanjikan
Kesejahteraan dan ketentraman adalah asa

Namun kini engkau telah terusik oleh ke egoisan
Deru mesin penepang menyaung ditengah kesunyian hutan
Hingga kini binatang mulai bergabung dengan manusia dipemukiman
Hingga susah membedakan keegoisan

Maafkan aku ang tidak tahu
Apakah ini suatu kebetulan atau kesengajaan
Hujan dulu aku anggap rahmat
Tapi kini jadi bencana

Tidak sedikit rumah terendam…
Tidak sedikit jalan putus…
Tidak sedikit korban harta benda…
Apa mungkin alam ini mulai marah?
Mengapa?
Maafkan aku yang belumt ahu…….


Aku Rindu Ayah
/ Puisi Helmida

Ayah….. Semua kini tak lagi sama Tak bisa lagi kembali Dimana Aku akan dapat melihat lagi sosok sepertimu Dimana aku akan dapat berjumpa denganmu lagi.
Ayah…….
Dimana aku akan dapat menemukan mu
Aku rindu Ayah Aku ingin disetiapku membuka mata
Aku akan menemukan satu kesempatan
Berharap kau akan datang menyapa pagiku
Berharap akan dapat merasakan belai hangat kasihmu
Aku rindu ayah.


Perjalanan Hidup
/ Puisi Diana Maryosi
Kelas 9.1 SMPN 32 Padang

Saat hujan semakin deras….
Kusuri hujan demi selangkah…..
Kuraba bajuku yang sudah kuyub….

Serasa dingin udara menusuk….
Sebentar ku tolah kebelakang….
Terasa jelas roda sejarah membentang..

Angin kencang…….
Percikan hujan…….
Halilintarr,,,,,

Semuanya adalah terpatan kehidupan…
Aku berharap redakan tiba………..
Terang kan menjelma…………………..
Menjadikan hidup penuh makna…..

“This life will be better when every people can be positive thingking “
“Hidup ini akan menjadi lebih baik ketika semua orang bisa menjadi berfikir positif”


Basketku
/ Cerpen Zura Fajri Rahmadani
(Kelas 9.1 SMPN-32 Padang)

Teng….. teng… teng….,bel sekolah itu berbunyi dengan sangat keras.bel berbunyi tiga kali menandakan bahwa sudah waktunya pulang,Semua siswa berhamburan keluar kelas “bin ntar jam dua jadikan latihan basket”kata nina .iya nin jadi kok ,tapi aku pulang dulu ya,nanti aku minta antarin mama ke sekolah”jawab ku. Lalu aku berjalan meninggal kan nina.Tiba tiba di tempat parkir dadaku terasa sangat sakit dan membuat mama yang sedang menunggu ku berlari mendekatiku,”sayang kamu nggak papa kan”nada suara mama cemas.iya nggak papa ma,tambah ku
Kamipun berjalan memasuki mobil dan menuju kerumah sakit,setelah aku diperiksa dokter memberitahu bahwa penyakit ku semakin parah dan kemungkinan aku ngak akan bisa mengikuti lomba basket.

Keesokan harinya,aku berbicara kepada temanku bahwa aku tidak bisa mengikuti lomba,” apa”jawab mereka serentak,kamu gila ya. Ini waktunya sudah dekat,lalu apa jadinya tim basket kita.Maafkan aku teman teman , aku nggak bisa,jawabku lemah,aku pun berlari meninggalkan mereka,sambil menangis .


Setiap hari aku selalu sendirian ,mereka seakan menjauhiku,aku tau mereka kecewa,tapi andaikan kalian tau bahwa kondisiku yang sebenarnya,kataku dalam hati.Pertandingan itupun semakin dekat,teman temanku latihan dengan semangat.Semoga saja mereka dapat bermain dengan bagus,walaupun aku tak bersama mereka
Hari itu pun tiba,rini si kapten basket,mondar mandir tak menentu,lalu dia berbicara kepada pak diki,”pak anggota kita kurang satu,karena lagi sakit” kata nya,lalu pak diki berfikir,bagaaimana jika kamu bujuk bintang untuk menggatikannya,baiklah pak kata rini.
Rini pun menghampiriku,”bintang kamu bisa kan bermain bersama kami,aku mohon, anggotanya kurang satu,kalau tidak kami bisa gagal,katanya cemas,aku berfikir sejenak lalu bagaimana dengan kondisiku,lalu spontan aku menjawab”iya”Pertandingan pun dimulai ,kami bermain dengan pernuh semangat ,aku berusaha berlari mengejar bola basket,tapi semakin kencang rasanya dadaku semakin sakit ,dan aku pun melompat setinggi mungkin untuk memasukkan bola ,dan bola itupun masuk,semua orang bersorak,tapi rasanya bumi pun ikut berputar,dan semua gelap.Bintang kata rini,aku pun membuka mata,kita menang Bin,kata teman temanku serentak,aku hanya tersenyum,Bin kamu kenapa nggak bilang kalau kamu sakit,jadinya kan kita ngak salah paham,maafin kita ya bintang.Iya ngak papa kok teman teman,yang penting sekarang kita menang,dan aku juga ngak papa kan,kata ku lembut
Nah lihat kan teman teman penyakit bukan halangan untuk kita berprestasi,tapi sebagai penyemangat untuk kita,buktikan kalau kita itu bisa dan kita tidak selemah yang mereka fikir.**