Berita  

Ilmu dan Ibadah

FIKIR.ID – Ibadah tanpa ilmu ibarat orang berjalan tak di jalannya. Ibsrat kereta api tak di relnya. Bagai orang buta tanpa penunjuk jalan. Ibarat kayu tak berbuah. Ya amal yang bangkrut pahala.

Bagian butir ceramah ustadz kami Jumat malam (19/1/2024) ini, di Masjid As-Sakinah Balimbing. Ia berjubah dan berjenggot. Kren juga ia berceramah. Modern memakai media/instrumen tayang, lattop dan infokus. Enak juga “ungkok-ungkoknya”. Bahasa sederhana, tetapi terasa. Terasa benar agama itu nasehat. Setinggi apa kedudukan dan ilmu kita terasa kita butuh nasehat. Tak salah majelis ilmu itu sumber Rahmat. Karenanya mengajar dan belajar itu bagian ibadah, shalihatula’mal.

Ilmu dan ibadat tak bisa dipisah. Nabi SAW dari awal disuruh Jibril mulanya membaca: iqra’, bacalah. Maknanya belajarlah. Cari Ilmu. Karenanya Nabi membiasakan belajar. Baru terbuka matanya langsung membaca, belajar. Setidaknya alam takambang jadi guru. nazhari ‘ibaran, baru buka mata belajar.
Nabi memberi tahu, sumber Al-Qur’an.Siapa yang beriman dan berilmu ditinggikan Allah derajatnya. Karenanya Nabi mewajibkan menuntut ilmu. Thalabul ilmi faridatun.Tak ada hentinya. Sepanjang waktu. Sejak lepas dari buaian disebut mahdi sampai ke liang Lahat. Minal mahdi ilal lahdi. Laki-laki dan perempuan yang beriman. Muslimin wa muslimat mukminin wa mukminat.

Kalau tak ada guru dan ilmu di negeri kita, cari ke negeri orang lain disebut Nabi dengan kata shin artinya negeri Cina. Berguru. Siapa yang melangkahkan kakinya menuntut ilmu, dimudahkan jalannya ke surga, sebut ustadz yang ia hadir setiap jumat ke-3 perbulan. Topiknya memang belajar dan mengajarkan ilmu agama dalam kaitan kesempurnaan ibadah.

Ilmu apa yang harus prioritas dipelajari bagi kesempurnaan ibadat. Ustadz jami menunjukan. Semua ilmu wajib dipelajari. Prioritas utama tahap awal bagi penguatan ibadat adalah Al-Qur’an dan Tafsirnya, Hadis dan Musthalahnya, Fiqhi dan Ushul Fiqhi lainnya. Lebih lanjut loghat Arab serta balaghahnya agar dan bisa baca sumber ilmu Islam yang dominan berbahasa.

Menarik. Tak terasa alarm berbunyi tanda waktu isya masuk. Stop, azan dikumandangkan memanggil jemaah shalat isya. *