Opini  

Hendrajoni Dan Risnaldi Ibarahim Bawa Pesisir Selatan Cerdas, Maju Dan Adil

FIKIR.ID – Perspektif ke depan Pesisir Selatan tampak optimis. Insya Allah, akan terjadi pencerahan dan pencerdasan dalam melanjutkan pembangunan. Bupati terpilih periode 2024-2029, Hendrajoni, didampingi oleh orang-orang cerdas, baik di rumah tangga maupun pemerintahan.

Di rumah tangga, istrinya, Lisda Rawdha, bukanlah sosok yang asing. Selain cantik, ia juga perempuan cerdas yang layak disebut sebagai inspiring woman (perempuan inspiratif). Ia memiliki pengaruh besar, khususnya dalam dunia kewirausahaan, sosial, politik, dan kebudayaan. Dalam bidang-bidang tersebut, Lisda terbilang sukses dan dekat dengan masyarakat (Lihat Yulizal Yunus, ed. Hasril Chaniago, Lisda Hendrajoni, Ensiklopedia Tokoh 1001 Orang Minang Jilid 2 F-M. Padang: PKM, 2023, hlm. 391-393).

Kesuksesan Lisda semakin terlihat dengan terpilihnya kembali sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029. Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 sejak 1 Oktober 2019 melalui Partai NasDem.

Dalam pemerintahan, Hendrajoni didampingi oleh Risnaldi Ibrahim sebagai Wakil Bupati periode 2024-2029. Saya mengenalnya sejak masa mahasiswa, ketika ia aktif sebagai aktivis kampus di IAIN Imam Bonjol (kini UIN Imam Bonjol). Pengalamannya sebagai tokoh mahasiswa semakin matang seiring perannya sebagai pemimpin paguyuban Pesisir Selatan di Padang, khususnya dalam wadah Mekanisme Sentral IMPPS (Ikatan Mahasiswa Pemuda Pesisir Selatan), yang berdiri di Padang sejak 1952 dan kemudian diikuti dengan pendirian IKPS pada 1953.

Risnaldi merupakan satu generasi dengan Hamdanus dan sedikit di bawah generasi Zaitul Ikhlas Saad Rajo Intan, yang memiliki pengaruh besar dalam mendukung pencalonan dan kemenangan Hendrajoni serta Risnaldi Ibrahim sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan.

Risnaldi juga didampingi oleh istrinya, Oktarina Darman, yang memberikan dukungan penuh. Ia masih relatif muda, cerdas, dan memiliki latar belakang akademik S-3 dari luar negeri. Pengalamannya dalam pemerintahan pun kuat, terutama di bidang legislatif. Ia pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan serta anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan rekam jejak yang cukup gemilang.

Optimisme terhadap masa depan Pesisir Selatan yang cerah dan cerdas semakin kuat karena Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim memiliki visi dan misi yang jelas serta cerdas. Visinya adalah “Pesisir Selatan Maju, Tumbuh, dan Berkelanjutan”, yang dijalankan melalui berbagai misi, salah satunya adalah menjadikan “Pesisir Selatan Profesional dan Berintegritas serta Cerdas dan Berakhlak”.

Visi dan misi tersebut tidak hanya berasal dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, tetapi juga mencerminkan tiga pilar utama yang membawa kemajuan ke depan, yaitu:

  1. Visi dan misi personal Bupati dan Wakil Bupati,
  2. Visi dan misi yang berakar dari aspirasi masyarakat,
  3. Visi dan misi dari koalisi partai pengusung, yakni Partai NasDem, PPP, PAN, PDIP, dan Partai Ummat.

Keberhasilan mereka juga diperkuat oleh tim sukses yang cerdas dan piawai, yang mendampingi sejak awal, termasuk saat pendaftaran ke KPU Pesisir Selatan pada Selasa, 27 Agustus 2024. Tim sukses kemudian mengawal jalannya kampanye sesuai dengan regulasi KPU hingga akhirnya Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim (HJ-RI) ditetapkan sebagai pemenang Pilkada serentak 2024 dengan perolehan suara yang meyakinkan, yakni 133.835 suara atau 60,42% dari total 221.496 suara sah. Mereka unggul atas pasangan Rusma Yul Anwar dan Nasta, yang memperoleh 87.661 suara atau 39,58%.

Selanjutnya, Ketua KPU Pesisir Selatan, Aswandi, secara resmi menyerahkan SK penetapan Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2024-2029 dalam rapat pleno terbuka di Painan Convention Center (PCC) pada Kamis, 9 Januari 2025.

Puncak perjalanan ini mencapai momen bersejarah ketika pelantikan resmi dilakukan. Acara ini disiarkan secara langsung melalui berbagai saluran televisi dan kanal media sosial dalam serta luar negeri. Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim resmi dilantik oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2024-2029. Pelantikan tersebut berlangsung di Halaman Tengah Istana Kepresidenan RI di Jakarta pada Kamis pagi, 20 Februari 2025, bersamaan dengan pelantikan serentak 961 Kepala Daerah di Indonesia, yang terdiri dari 363 Bupati, 362 Wakil Bupati, 85 Wali Kota, 85 Wakil Wali Kota, serta 33 Gubernur dan 33 Wakil Gubernur.

Hendrajoni tampak bahagia dan menyebut bahwa ini adalah “sebuah peristiwa bersejarah”. Ia menegaskan, “Ini adalah sejarah baru, di mana Kepala Daerah dilantik serentak oleh Presiden.”

Pelantikan serentak kepala daerah pada tahun 2025, yang merupakan hasil Pemilu Serentak 2024, merupakan peristiwa baru dalam sejarah politik Indonesia. Pelaksanaannya berjalan lancar dan cerdas, alhamdulillah. Fenomena ini menjadi pertanda angin segar bagi arah pembangunan Indonesia ke depan, khususnya bagi Pesisir Selatan, yang diharapkan semakin maju dan mencerdaskan masyarakatnya.

Dalam keterangannya kepada pers, Hendrajoni menyatakan bahwa “pelantikan kepala daerah serentak oleh Presiden memberikan semangat dalam melaksanakan komitmen untuk melanjutkan perjuangan pembangunan nasional dari daerah.” Sebagai mantan Bupati Pesisir Selatan periode 2016-2021, Hendrajoni masih memiliki cita-cita besar untuk memajukan Pesisir Selatan. Perwujudan visi dan misinya akan mendorong pembangunan daerah yang lebih maju dan adil.

Kembalinya Hendrajoni sebagai Bupati, dengan Wakil Bupati Risnaldi, menumbuhkan harapan besar di kalangan masyarakat. Mereka diharapkan dapat membawa Pesisir Selatan menuju masa depan yang lebih cerah, cerdas, maju, dan adil. Untuk mewujudkan harapan tersebut, Hendrajoni dan Risnaldi harus cermat dalam memilih serta mengangkat para pemimpin Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mampu bekerja sama dan secara terpadu membantu jalannya pemerintahan.

Tim sukses telah berhasil mengantarkan Hendrajoni dan Risnaldi ke posisi ini. Jasa mereka tidak akan pernah dilupakan dan akan tetap tercatat dalam sejarah. Namun, dengan kebijaksanaan, tim sukses diharapkan dapat memberikan ruang bagi Bupati dan Wakil Bupati beserta OPD untuk menjalankan pemerintahan dengan optimal. Ibarat mengantarkan “marapulai”, ketika “marapulai masuk kamar”, para pengantar tidak ikut masuk. Artinya, tim sukses tidak boleh mencampuri kewenangan pemerintahan, baik dalam manajemen maupun penganggaran. Jika keterlibatan mereka diperlukan, hendaknya sebatas pada pengawalan dan kontribusi pemikiran dalam perencanaan, tanpa mencampuri jalannya roda pemerintahan.

Optimisme Hendrajoni: Cerdas Mengusung Pesisir Selatan Maju

Hendrajoni pertama kali menjabat sebagai Bupati Pesisir Selatan pada periode 2016-2021. Dalam perjalanan kepemimpinannya, ia menunjukkan semangat yang tidak pernah padam hingga saat ini. Karakter kepemimpinannya mencerminkan warisan semangat seorang perwira menengah (Pamen) Kepolisian yang berprestasi. (Lihat Yulizal Yunus, ed. Hasril Chaniago, “Lisda Hendrajoni”, Ensiklopedia Tokoh 1001 Orang Minang, Jilid 2 F-M. Padang: PKM, 2023, hlm. 142-143).

Hendrajoni terjun ke dunia politik dengan langsung mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2015. Ia terpilih sebagai Bupati Pesisir Selatan dengan Wakil Bupati Rusma Yul Anwar untuk masa jabatan 17 Februari 2016 – 17 Februari 2021, di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, serta setelah masa jabatan Pj. Bupati Pesisir Selatan Alwis.

Dalam rangka pengabdiannya sebagai Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni mengundurkan diri dari Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sebelumnya, ia bertugas di satuan Reserse dengan pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) dan menjabat sebagai Kanit II Subdit V Bareskrim Narkoba di Mabes Polri.

Hendrajoni berasal dari Nagari Kambang, Pesisir Selatan, dengan suku Sikumbang. Ia lahir di Padang pada 8 November 1961 dan menikah dengan Lisda, seorang perempuan cantik yang berasal dari suku Kampai di Pesisir Selatan. Dari pernikahan mereka, Hendrajoni dan Lisda dikaruniai empat anak, yaitu:

  1. Rani Gustiara Ayu
  2. M. Kindha Oktafiani
  3. Kumara Fitrihani Sauda
  4. Muhammad Rayyan Ararya

Bupati Hendrajoni menyelesaikan pendidikan terakhirnya pada jenjang Strata 2 (S2) di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dengan jurusan hukum. Ia meraih gelar Magister Hukum (MH) pada tahun 2010. Sebelumnya, ia menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Merdeka Malang, juga di jurusan hukum, dan lulus pada tahun 1989 dengan gelar Sarjana Hukum (SH). Pendidikan dasarnya ditempuh di kampung halamannya, Kambang, Pesisir Selatan. Ia menyelesaikan SD pada tahun 1974, SLTP pada tahun 1977, dan SLTA Wijaya Kusuma pada tahun 1982.

Dalam masyarakat adat Kambang, Pesisir Selatan, Hendrajoni juga merupakan seorang pemangku adat atau datuk penghulu. Kaumnya dari suku Sikumbang sepakat untuk memberikan gelar adat kepadanya, sehingga ia dianugerahi gelar Datuk Bando Basau.

Sebagai seorang Bupati sekaligus datuk penghulu dalam budaya Minangkabau, Hendrajoni, SH, MH, Dt. Bando Basau, senantiasa mengajak ninik mamak dan pemangku adat lainnya untuk berperan aktif dalam pembangunan. Peran tersebut tidak hanya dalam “limbago adat penghulu nagari,” tetapi juga melalui organisasi adat seperti Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Perkumpulan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM). Ia juga mendorong para datuk penghulu untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam memajukan nagari dan daerah.

Hendrajoni memahami bahwa pembangunan daerah menghadapi berbagai tantangan, tidak hanya terkait keterbatasan dana, tetapi juga persoalan sosial seperti penyakit masyarakat (pekat), minuman keras (miras), dan narkoba. Khususnya dalam hal narkoba, sindikat peredarannya telah mencapai skala nasional dan internasional, yang dapat mempengaruhi berbagai elemen masyarakat, termasuk pegawai dan generasi muda. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan para ninik mamak yang dipimpin oleh datuk penghulu. Dengan keterpaduan ini, diharapkan dapat memerangi penyakit masyarakat serta memperkuat persatuan dan kesatuan, yang menjadi modal utama dalam pembangunan daerah dan nasional.

Dalam perjalanan kariernya, Hendrajoni telah menerima berbagai penghargaan. Salah satunya adalah Bintang Satya Lencana Piagam Penghargaan atas keberhasilannya dalam Operasi Kepolisian Pengungkapan Jaringan Narkotika Internasional pada tahun 2012. (Lihat juga Yulizal Yunus, “Hendrajoni, Pamen Polisi Anak Nagari dan Kiatnya Ungkap Sikat Sindikat Jaringan Narkoba Nasional dan Internasional”, Makalah Ilmiah, Padang: 2012).

Prestasi tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan pengalaman panjangnya di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Ia pernah menjabat berbagai posisi strategis di bidang reserse dan narkotika, antara lain:

  1. Kasat II/PSY Dit Narkoba Polda Metro Jaya
  2. Kasat Narkoba Polres Metro Jaya Jakarta Selatan
  3. Kanit II Subdit V Bareskrim Narkoba Mabes Polri

Selain itu, selama bertugas di Polri, Hendrajoni menduduki berbagai jabatan secara berturut-turut, yaitu:

  1. Reserse Polri (1985)
  2. Instruktur Secapa Polri (1991)
  3. Reserse TIK Panit Polri (1994)
  4. Kasubsi Das TIK Siratkum Polri (1995)
  5. Kasunit TIK Polri (2002)
  6. Kanit TIK Polri (2003)
  7. Kasat II/PSY Dit Narkoba Polda Metro Jaya (2006)
  8. Kasat Narkoba Polres Metro Jaya Jakarta Selatan (2011)
  9. Kanit II Subdit V Bareskrim Narkoba Mabes Polri (2011).

Hendrajoni, S.H., M.H., Dt. Bando Bosau pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Mayor ke Ajun Komisaris Besar (2005). Setelah itu, ia memasuki dunia politik, pulang kampung, dan terjun langsung dalam pemilihan kepala daerah di Pesisir Selatan. Ia beruntung terpilih menjadi Bupati Pesisir Selatan (2016–2021).

Ketika berada dalam dunia birokrasi politik sebagai Bupati, Hendrajoni semula bergabung dengan Partai PAN Pesisir Selatan (Ketua 2017–2018). Kemudian ia bergabung dengan Partai NasDem DPW Provinsi Sumatera Barat (Ketua 2019–2022). Selain organisasi politik, ia juga mengikuti beberapa organisasi sosial, di antaranya: (1) Ketua Dewan Pakar IKWAL Jakarta (2010) dan (2) Ketua Dewan Penasehat Niniak Mamak Banda Sapuluah (2012).

Seiring dengan riwayat pekerjaan dan jabatannya, Hendrajoni banyak meraih penghargaan. Selama bekerja di Dinas Kepolisian, penghargaan yang diraihnya berturut-turut adalah: (1) Bintang Bhayangkara Nararya 1990, (2) Bintang Satya Lencana-Dwi Jasista 1991, (3) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Kapolda Metro Jaya 1998, (4) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Kapolda Metro Jaya dan Konserse Polri 2000, (5) Bintang Satya Lencana – Piagam Danko Reserse 2000, (6) Bintang Satya Lencana – Piagam Kapolri 2000, (7) Bintang Satya Lencana – Piagam Kadit Reserse 2000, (8) Bintang Satya Lencana Kesetiaan XVI 2002, (9) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa dari Kapolri 2005, (10) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Kapolda Metro Jaya 2009, (11) Bintang Satya Lencana – Piagam Drug Enforcement Administration (DEA) Singapore 2009, (12) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Pelatihan Penyuluhan Perencanaan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba 2010, (13) Bintang Satya Lencana – Piagam Penghargaan Operasi Kepolisian Pengungkapan Jaringan Narkotika Internasional 2012, dan (14) Bintang Satya Lencana PIN MAS dari Kepolisian oleh Kapolri, 2012.

Penghargaan prestasi sosial budaya lainnya juga banyak diraih Hendrajoni, baik di bidang pemerintahan, ekonomi, maupun politik. Antara lain, penghargaan yang diraih Hendrajoni adalah: (1) Top Eksekutif Award dari IPEMI 2016, (2) Indonesia Top Leader of the Year 2016 dari Yayasan Nirwana Indonesia, (3) Indonesia Award of Government dari Lembaga Anugerah Prestasi Indonesia 2016, (4) Penghargaan Minister Award of Excellence 2016, (5) ASEAN Best Executive Achievement Award 2016, (6) 7 Bupati Terbaik di Indonesia 2017, (7) The Achievement The Best dari IHRDP 2017, (8) Indonesia Achievement and Best Performing Award 2019, (9) Kepala Daerah Pembina Ketahanan Pangan Terbaik Tingkat Sumatera Barat 2019, (10) Dwija Praga Nugraha 2019, (11) Juara pada Kejuaraan Kategori Surga Tersembunyi Kawasan Wisata Bahari Mandeh 2017, (12) Juara I Peduli Wisata Sumatera Barat Kategori The Best Achievement 2017, (13) Penghargaan GNS New Zealand Pengurangan Bencana Alam 2017, (14) Penghargaan Opini WTP dari BPK 2016, 2017, (15) Desa/Nagari Sungai Nyalo (Kawasan Mandeh) Kategori Perkembangan Pariwisata Tercepat di Indonesia 2017, (16) Penghargaan Presiden RI terhadap Puskesmas Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional 2017, (17) Penghargaan Adipura Kategori Kota Kecil dari Kementerian Lingkungan Hidup 2017, (18) Penghargaan Anugerah Indonesia 2 (API 2) dari Kemenpar sebagai Surga Tersembunyi Terpopuler 2017, (19) Penghargaan Peduli HAM 2017, (20) Penghargaan MTsN Salido Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2018, (21) Anugerah Terbuka Informasi Publik Terbaik I, (22) Sertifikat ISO 9001:2015 BSI 2018, (23) Penghargaan Adipura Kota Sedang 2019, dan lainnya.

Dengan prestasinya dalam berbagai aspek, pengalaman sebagai Bupati 2016–2021, serta latar belakang sebagai perwira menengah polisi dengan jaringan luas di tingkat nasional, Hendrajoni memiliki peluang besar untuk sukses sebagai Bupati terpilih periode 2025–2029. Apalagi ia didampingi oleh istrinya, Lisda, yang cerdas dan memiliki jaringan luas sebagai Anggota DPR RI 2024–2029, serta wakil bupatinya yang muda dan cerdas, Risnaldi Ibrahim. Didukung oleh tim yang solid, mereka memiliki energi besar untuk membangun Pesisir Selatan yang lebih maju dan adil di masa depan.

Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih! Semoga pengabdiannya menjadi amal ibadah yang diridai Allah. Amin!