Budaya  

Silahturahmi Disbud dan Budayawan Seniman Sumatera Barat

FIKIR.ID – Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sumatera Barat melaksanakan silaturrahmi budayawan seniman Sumatera Barat. Kata Yulizal Yunus Dt. Rajo Bagindo Budayawan Akademisi, kepada FIKIR.ID. Id, ia juga menerima undangan Disbud disebutnya melalui Aprimas. Ia mengatakan silaturrahmi itu dilaksanakan di Galeri Seni Rupa Taman Budaya (Tambud) Disbud Jumat siang besok pukul 13.30 WIB.

Dari undangan Disbud kepada Budayawan Seniman, tertanggal 12 Januari 2022, silaturrahmi, diundang langsung Kepala Dinas (Kadis) yang baru Drs. H. syaifullah, MM. Kadis baru itu menggantikan Gemala Ranti yang sekarang mutasi sebagai Kepala Dinas P2AP2KB dilantik Gubernur Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo, senin 3 Januari 2022 lalu.
Yuliza Yunus yang juga sekretaris umum Pusat Kebudayaan Minangkabau dan Sekretais Umum Bakor-KAN Sumatera Barat, memandang silaturrahmi ini penting. Selain yang disebut memperkuat tali silaturrahmi stakeholder kebudayaan dan mengawali kerja dari bulan pertama tahun 2022 ini, tak kalah pentingnya sebagai ajang acara duduk bersama (ADB) budayawan seniman Sumatera Barat.

Acara Duduk Bersama Penting

ADB ini kata Yulizal Yunus, dapat dimanfaatkan sebagai brainstorming dan sharing pemikiran memperkuat agenda pemajuan kebudayaan sekaligus merekrut butir-butir pemikiran budaya dan seni yang berpotensi menjadi indikator pembangunannya di Sumatera Barat.

Kata Yulizal lebih lanjut, ADB juga dapat menjadi momentum berbagi pengalaman di antara budayawan seniman dengan pemerintah. Silaturahmi kuat, pemikiran kaya, kata Yulizal. Sekaligus ia menyebut dulu di Tambud ada lapau catuih ambuih secara tak langsung menjadi tempat konkow-konkow ota soceity ADB seniman sharing pemikiran cerdas secara internal seniman dan eksternal antara seniaman dan pemerintah. Sekarang di mana ya seniman konkow bersama, kata Yulizal lagi mengingat pengalaman masa lalu di PKP dulu yang sekarang Tambud.

Bagaimana pun, kata Yulizal budayawan seniman dan pemerintah punya pengalaman banyak dalam megurus kebudayan dalam semua sistem. Pemerintah membutuhkan bantuan dan menerima secara terbuka masukan. Setidaknya, sebut Yulizal ini bagian dari esensi yang dikomunikasikan awal pasca dilantiknya Kadisbud baru Syaifullah, mohon dibantu dan senang sharing pemikiran.

Apalagi pemikiran dari budayawan seniman dalam pemajuan kebudayaan termasuk objek pemanuan seni. Tentu saja seni dalam segala wujudnya, rupa (lukis, pahat,arsitektur/ monument), gerak (pencak silat, tari, teater/ film) dan suara (sastra, musik, vokal) yang kuat berakar pada adat sebagai keseluruhan sistem kebudayaan di Minangkabau, kata Yulizal Yunus pengajar sastra dan seni masyarakat Indonesia dari UIN Imam Bonjol itu, sambil juga mengajak kawan-kawan budayawan seniman menghadiri undangan Kadusbud itu untuk bersilaturahmi.

Kata Yulizal Yunus pemangku adat datuk rajo bagindo, yang banyak berhadapan terakhir dengan para pemangku adat sebagai narasumber di Sumatera Barat dalam kapasitasnya sebagai tim konsolidasi kelembagaan adat Provinsi Sumatera Barat yang diamanahkan Pemrov melalui DPMD Provinsi Sumatera Barat. Kita berharap, dalam 10 objek pemajuan kebudayaan di Sumatera Barat, maka adat dapat dijadikan sebagai objek terdepan yang melandasi pemajuan kebudayaan itu.

Justru sebenarnya dalam bahasa Minangkabau itu tidak mengenal kata budaya, budayo apalah namanya, yang dikenal itu kata adat. Adat itu justru kebudayaan itu dengan keseluruhan sistemnya, kata Yulizal Yunus akhirnya mengutip AA Navis dalam Alam Takambang Jadi Guru