Berita  

PKPS Ajak Perantau Pessel Hadiri Malam Seni dan Budaya Pasisia di TMII

FIKIR.ID – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) mengajak perantau Pesisir Selatan khususnya yang berada di kawasan Jabodetabek untuk menghadiri malam seni dan budaya tradisional Pasisia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Malam seni tersebut akan digelar pada Sabtu, 26 Agustus mendatang.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum DPP PKPS Zulhendri Chaniago kepada awak media pada Senin (14/8).

Seperti diberitakan sebelumnya, Ikwal Jakarta bersama dengan Serdadu Pessel dan Pelaut Pessel akan menggelar malam seni dan budaya tradisional Pasisia di TMII. Dalam acara tersebut, akan ditampilkan seni budaya Pasisia berupa rabab, randai dan juga tari.

Siril Asmara rencananya akan tampil menghibur para peserta acara tersebut. Kemudian, putri-putri Lengayang yang berdomisili di Jakarta juga akan turut meramaikan acara dengan menampilkan tari khas Sumatera Barat khususnya Pessel.

Selain menampilkan seni budaya tradisional Pessel, panitia juga akan menyediakan stand berisi masakan dan minuman khas Pasisia. Panitia rencananya menyediakan empat stand yang berisikan makanan atau minuman khas Pasisia seperti teh talua, sate, kue talam, kue putu dan lain lain.

Zulhendri Chaniago mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh Ikwal Jakarta bersama Serdadu Pessel dan Pelaut Pessel tersebut. Ia menyebut gagasan tersebut sebagai gagasan yang bernas.

“Atas nama DPP PKPS, saya selaku ketua umum menyampaikan ucapan selamat atas gagasan bernas pertunjukan malam seni dan budaya tradisional Pasisia di TMII, Jakarta Timur nanti,” kata Zulhendri.

Dikatakan, kolaborasi tiga organisasi itu sangat patut diapresiasi. Ia berharap, kegiatan semacam ini dapat terus ditumbuh kembangkan dan ditiru oleh organisasi perantau lainnya.

Jauhnya kampung dan halaman, membuat perantau jarang berinteraksi dengan kesenian atau kebudayaan di daerah. Apalagi, kekinian serangan budaya Korea atau K-Pop terus melanda dunia.

Ia khawatir, dengan pengaruh budaya luar mengikis budaya lokal khususnya Pasisia. Terlebih, Ranah Minang terkenal akan rabab yang sudah melegenda di masyarakat Minang.

“Jangan sampai budaya dan kesenian Pasisia musnah oleh perkembangan musik dan seni moderen di era Globalisasi. Terlebih rabab sudah melegenda di masyarakat Minang. Kegiatan oleh Ikwal Jakarta ini sangat membantu dalam melestarikan budaya Pasisia,” pungkasnya.