Berita  

Sambut Hari Kemerdekaan, IKWAL Jakarta bersama Forum Serdadu dan Ikatan Pelaut Pessel Bakal Gelar Event Besar di TMII

Jakarta – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, Ikatan Keluarga Warga Lengayang (IKWAL) Jakarta bakal menggelar event besar. Event tersebut bakal dipusatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Ketua Umum Ikwal Jakarta Kolonel CKM Ardijon menyampaikan hal tersebut pada awak media, Senin (24/7). Kesepakatan untuk menggelar event tersebut tercipta saat musyawarah pada Minggu (23/7).

“Insyaallah, waktu dekat dalam menyambut hari kemerdekaan kita akan menggelar event,” kata Ardijon.

Ardijon mengatakan, IKWAL Jakarta berkolaborasi dengan Ikatan Serdadu Pasisia dan Ikatan Pelaut Pessel akan menggelar malam seni budaya tradisional. Dalam acara tersebut, akan ditampilkan seni budaya Pasisia berupa rabab, randai dan juga tari.

Dari musyawarah yang digelar, rencananya acara tersebut bakal diselenggarakan di Anjungan Sumatera Barat di TMII pada 26 Agustus 2023 mendatang. Perabab terkenal Siril Asmara direncanakan akan tampil diacara itu.

Selain menampilkan seni budaya tradisional Pessel, kata Ardijon, panitia juga akan menyediakan stand berisi masakan dan minuman khas Pasisia.

“Nantinya panitia akan menyediakan empat stand yang berisikan makanan atau minuman khas Pasisia seperti teh talua, sate, kue talam, kue putu dan lain lain,” jelasnya.

Lebih lanjut, juga akan dilakukan turnamen badminton PB IKWAL yang dilaksanakan secara internal. Penyerahan hadiah bakal dilaksanakan bertepatan dengan malam seni.

Guna memeriahkan acara, tokoh Pessel di Jakarta, organisasi perantau Pessel di Jakarta dan organisasi perantau asal Sumbar seperti IKM dan lainnya.

Ardijon mengutarakan, acara itu bertujuan agar sesama perantau saling berinteraksi dan bertukar informasi baik informasi di ranah maupun di rantau. Ia berharap, acara ini nantinya dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan perantau.

ditengah kesibukan aktifitas masing-masing, kita masih bisa berkumpul guna tetap memelihara silahturahmi.

Untuk itu, ia berharap para perantau bisa hadir bersama untuk bisa bersua dengan dunsanak sakampuang sanagari.

“Sehingga terus dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan perantau dan memperkuat tali silahturahmi,” kata dia.

Saat ini, sebutnya, pihaknya terus mematangkan persiapan. Dalam acara ini, Kasrial Daril ditunjuk sebagai ketua panitia.

Kasrial Daril mengatakan, pihaknya terus mematangkan persiapan. Kedepan, akan membentuk struktur kepanitiaan yang terdiri dari Ikwal Jakarta, Ikatan Serdadu Pessel dan Ikatan Pelaut Pessel.

“Dalam waktu dekat, kita akan membentuk struktur kepanitiaan dan rapat kembali. Malam tadi baru internal Ikwal Jakarta,” jelas Kasrial.

Dalam rapat mendatang, akan dibahas hal-hal terkait acara tersebut. “Kita akan membahas hal-hal berkaitan dengan acara, termasuk tema acara, siapa yang akan hadir, siapa yang mengisi acara seni dan lain sebagainya,” sebutnya.

Kasrial berharap, acara ini meriah, sukses dan lancar. Untuk itu, ia memohon dukungan dari semua pihak untuk menyukseskan acara.

Senada dengan itu, Dewan Pembina Ikatan Serdadu Pessel Kapten Inf Syahdan menyambut baik acara malam seni budaya dan turnamen badminton tersebut.

Syahdan mengatakan, acara tersebut dapat melepas rindu dengan dunsanak di perantauan. Selain itu, juga memperkuat tali silahturahmi.

“Kita bisa melepas rindu dan berbincang dengan sesama perantau.” katanya.

“Selama ini tidak tahu dengan anak kamanakan, di acara tersebutlah kita bertatap muka bercerita sambil menikmati hiburan,” sambungnya.

Ia menyebut, acara ini adalah yang dinanti-nanti oleh perantau. Karena sangat jarang bisa berkumpul bersama. Hal itu sebutnya, tak lepas dari sedikitnya waktu dan kesempatan yang tidak selalu ada,” kata Syahdan.

Ketua Ikatan Pelaut Pessel Asmar Joni mengatakan, pelaut sangat mengharapkan kehadiran serupa ini.

Menurutnya, sebagai orang berkecimpung di tengah lautan, para pelaut Pessel ini sangat minim akan informasi dan perkembangan tentang kampung halaman.

Selain itu, selama berlayar, pelaut banyak berinteraksi dengan berbagai orang dari berbagai suku dan budaya. Sehingga tak heran, kata Joni, ada yang lupa atau hilang tentang seni dan budaya Pessel.

“Kami memang haus akan kebudayaan Pasisia. Acar ini seakan menerbitkan rindu dan kenangan terhadap kampung halaman,” katanya.

Dikatakan, pihaknya akan aktif berkecimpung dalam menyukseskan malam seni budaya tersebut. Beberapa pelaut akan diikutsertakan dalam kepanitiaan.

Untuk menyukseskan acara, Joni telah mulai mensosialisasikan acara tersebut kepada pelaut Pessel di seluruh Indonesia. Kata dia, hal ini mengingat pelaut tidak semuanya di Jakarta.

“Tapi tersebar di seluruh Indonesia. Jadi bila ada yang sedang stand by, pendidikan ataupun bersandar di pelabuhan Tanjung Priok, kita ajak untuk mampir nantinya,” tuturnya.

Ia berharap, dengan acara tersebut, para pelaut Pessel atau sering di sebut Biduak Pasisia bisa berinteraksi dengan organisasi perantau Pessel lainnya.

“Mereka tahu, bahwa mereka punya anak atau saudara sesama perantau yang bekerja sebagai pelaut. Hal ini untuk membangun kesatuan dan kekompakan kita sesama perantau,” pungkasnya.