FIKIR.ID – Dalam rangka Penguatan Ekosistem Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang telah ditetapkan UNESCO pada 6 Juli 2019, sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia karena dianggap memiliki sejarah dan ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi peradaban pada masa itu dan wilayah Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu jalur kereta api yang dilewati TBOS.
Untuk itu, guna melestarikan warisan budaya tersebut anak nagari Pitalah dan Bungo Tanjung bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek menggelar festival Galanggang Arang dengan tema Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia, yang di buka secara langsung Bupati Tanah Datar Eka Putra, Jumat (17/11/2023) di Stasiun Pasar Pitalah Kecamatan Batipuh.
Hadir juga pada dikesempatan tersebut Direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan Dirjen kebudayaan Kemendikbudristek Yayuk Sri Budi Rahayu beserta rombongan jelajah Galanggang Arang, anggota DPRD Sumbar Bukhori Dt. Tuo, Pimpinan OPD, Camat dan Wali Nagari se Tanah Datar serta undangan lainnya.
Bupati Eka Putra dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak Kemendikbudristek yang telah menggelar acara Galanggang Arang dan menjadikan Kabupaten Tanah Datar salah satu lokasi acara beserta dengan delapan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
“Kegiatan ini sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yaitu Satu Nagari Satu Event. Untuk itu, Saya atas nama Pemerintah Daerah Tanah Datar menyampaikan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI yang telak menunjuk Tanah Datar bersama 8 Kabupaten/Kota lainnya,” ucapnya.
Dikatakan Bupati Eka Putra, terlaksananya kegiatan tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Tanah Datar khususnya bagi masyarakat nagari Pitalah dan Bungo Tanjung.
“Secara historis memang Tanah Datar masuk dalam jalur kereta api warisan TBO Sawahlunto yang saat ini sudah warisan dunia atau UNESCO, yang mana salah satu tempat singgah atau stasiunnya ada di pasar Pitalah ini,” ujar Bupati.
Selain itu, tambah Bupati Eka, kegiatan ini juga merupakan sebuah upaya untuk mendorong kembali bangkitnya berbagai aktivitas sosial budaya dan sosial ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Ke depan kita berharap bangkitnya kesadaran anak nagari untuk merawat dan melestarikan berbagai tradisi budaya di nagari,” harapnya.
Bupati Eka Putra juga berharap, dengan adanya kegiatan Galanggang Arang ini, nagari selain mengeksplor budaya lokal yang ada juga mengeksplor potensi UMKM yang ada di Nagari.
Tidak sampai disitu, Bupati Eka juga mengharapkan melalui kegiatan tersebut akan mampu menjadi sarana pewarisan sejarah dan sebagai penyampaian informasi kepada generasi-generasi sekarang bahwa di daerah Tanah Datar pernah dilalui oleh lintasan kereta api yang membawa hasil tambang dari Sawahlunto ke kota Padang.
Lebih lanjut, kepada Kemendikbudristek RI, Bupati juga mengharapkan agar kegiatan gelanggang Arang ini tidak berhenti sampai disini, namun bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Karena menurutnya, program pusat ini sangat membantu Kabupaten Tanah Datar dalam melestarikan budaya.
Sementara itu, Yayuk Sri Budi Rahayu selaku Dirjen kebudayaan Kemendikbud RI, menyampaikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, menyelenggarakan serangkaian kegiatan “Galanggang Arang” di Pasar Serikat B atau Pasar Pita Bunga Pitalah sebagai gelaran atas penetapan situs tambang batubara Ombilin sebagai warisan dunia, yang diawali dengan peluncuran di Padang pada tanggal 19 Oktober 2023 lalu.
Dikatakannya, pada tahun 2019 yang lalu, UNESCO telah menetapkan situs tersebut sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Penetapan ini dilatarbelakangi oleh sejumlah argumentasi yang menunjukkan nilai universal luar biasa dari pembangunan tambang batubara tersebut.
Yayuk menambahkan, tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan dan menjaga warisan budaya yang terkait dengan WTBOS, terutama di nagari-nagari yang terhubung melalui jalur kereta api yaitu Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang.
Terkait dengan hal tersebut, Yayuk juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Tanah Datar terutama anak nagari Pitalah dan Bungo Tanjung yang telah mendukung dan mensupport kegiatan ini dengan menampilkan berbagai kegiatan adat dan adat tradisi masyarakat setempat.
Berdasarkan informasi, kegiatan Galanggang Arang akan dilaksanakan selama dua hari dari anggal 17-18 November 2023 (Jumat dan Sabtu) dan akan diisi dengan kegiatan arakan niniak mamak, pergelaran seni anak nagari, dialog warisan budaya dan pasar kuliner.