Budaya  

Sejarah dan Filosofi Tari Buai-Buai Padang

Tari Buai-Buai Sanggar Seni Palito Nyalo Kota Padang. Foto: BPNB Sumatera Barat

Sejarah Kesultanan Indrapura berhubungan dengan sejarah Rajo di Pauh yang turun dari kerajaan Kerabat Kesultanan Indrapura.

Dalam ranji lama Rajo Indrapura dan Keturunan Rajo Putih Pauh suku melayu sampai Kerajaan di Pariaman disebut berkerabat anak rajo Pagaruyung juga. Ranji masih tersimpan Dt Rajo Putih di Pauh dan di Pewaris Kesultanan Indrapura. Di Kesultanan Indrapura inilah dulu seorang ibu bernama Benten yang beranak Buai-Buai itu selalu menari membuai anak rajo, membuat Raja tertarik dan diresmikan gerak dan nyanyiannya menjadi tari Benten.

Tak salah lagi, disebut orang tua-tua di Pauh tari Buai-Buai ini pada awalnya barasal dari Pasisir Salatan, dimungkinkan dari Indrapura. Kemudian tari ini berkembang di Padang kawasan Pauh.

Kekuatan Tari Buai-Buai pada Tepuk tangan Penggembira dan Bergurau

Tari Buai-Buai juga menggambarkan ibu membuai anak, menenangkannya agar bisa gelak tawa lagi. Nyanyian ibu untuk mendangkan anak, penuh pula dengan nasehat pada anak yang sedang dibuai.

Kekuatan Tari Buai-Buai, nyanyi pada lelaan (dendangan) membuat anak berubah tangis menjadi tawa. Kekuatan awal musiknya tidak pada tifa musik, tapi bunyi diramu dalam olah tubuh ibu, yakni tepuk tangan, menyemarakkan lagu membuai anaknya Buai-Buai.

Namun sekarang musiknya sudah diisi dengan musik lokal Pauh, gendang, saluang Pauh, pupuik Batang padi, talempong dsb. Musik adalan untuk mengiringi nyanyi nada pengatur gerak dalam tari.
Penarinya bisa satu orang, bisa beroadangan dan bisa juga bersama. Durasinya antara 5-10 menit. Dimulai dari gerdam pembuka, setelah ada jalan penghormatan kepada guru dan penonton.

Lighting Pencahayaan Dama yang Spesifik

Untuk penyemarak cahaya atau pencahayaan pada lighting pentas tari dalam cuaca malam Padang digunakan properti dama yang unik atau lampu togok lama. Dama dimaksud dulu, adalah lampu yang menggunakan sumbu kain dengan minyak dama kayu atau kemiri. Sekarang damanya menggunakan sumbu kompor dipasang pada tutup botol yang diisi dengan minyak tanah.

Gerakan tari semula kekuatannya berada pada semarak gerak tepuk tangan penari Buai-buaian anak. Namun kemudian diisi dengan simbol gerak kebahagiaan merayakan hasil panen. Situasional nagari rami padi menjadi. Ada Langkah gerakan mengolah lahan sawah, menuai padi, menumbuk padi dsb. Juga ada gerakan meniru alam burung terbang seperti balam lalu, baraba mandi, barabah bagaluik (bercanda), burung elang menyambar ditingkah sesekali gerak rantak kudo dan nyanyian kata-kata buai-buai dan nandi-nandi dalam sayir-syair dan wiridan pasca lagu.


Pokoknya Tari Buai-Buai Padang seamarak dan kuat energi menyalakan semangat penuh canda dan gurau dalam cuaca malam Padang yang menyegarkan – refresh. Silakan saksikan malam PKM 17 Januari 2022 di pentas berkelas dunia Nan Jombang Dance Company Padang. *