FIKIR.ID – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumatra Barat mencapai 37 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 35 jenazah berhasil diidentifikasi. Data ini berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rinciannya, di Kabupaten Agam terdapat 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang. Serta Kabupaten Padang Panjang dua orang dan Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang.
“Dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB, Senin (13/5/2024).
Adapun perubahan jumlah korban disebabkan dinamika laporan dari masyarakat yang kemudian disesuaikan dengan catatan korban ditemukan.
Dikatakannya, upaya pencarian dan pertolongan dihentikan mengingat kondisi malam hari di lokasi terdampak yang kurang penerangan. Serta adanya peringatan akan peningkatan getaran hujan di wilayah hulu.
“Hingga Minggu malam (12/5/2-24), jumlah orang yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang. Sebanyak 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam,” tandasnya.
Upaya pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan kembali pada Senin ini. Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Marapi mencatat peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak, Minggu (12/5/2024) pukul 20.35 WIB.
Terkait hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada. Warga diharap melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.