Berita  

Manapek ke Kaum Malayu Koto Tuo, Pendiri RS Bunda Resmi Menjadi Orang Minangkabau

PESISIR SELATAN – Pendiri dan pemilik jaringan PT Bunda Medik Healthcare System (BMHS) serta Hotel Daima dan PT Moosa Genetika Farmindo, Ietje Ika Suwarsih resmi menjadi orang Minang.

Ia yang telah lama “tacinto” menjadi Orang Minang kini resmi “manapek” dalam Kaum Suku Malayu Koto Tuo bersama putrinya Reno Bulan Rizal Sini dalam prosesi adat dan sekaligus malewakan gelar kebesaran adat kepada tiga putra beliau: Ivan Rizal Sini, Mesha Rizal Sini, dan Rito Alam Rizal Sini.

Dalam sepatah katanya, Mesha Rizal Sini mewakili keluarga menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas diterimanya mereka secara adat sebagai bagian dari kaum Suku Malayu Koto Tuo.

Ia mengungkapkan, kecintaan terhadap adat Minangkabau telah tertanam sejak lama dalam keluarganya.

Mesha menyebutkan, tiga saudara lelakinya telah dianugerahi gelar adat: Ivan Rizal Sini menerima gelar kehormatan “Rajo Sampono Alam”, sementara dirinya dianugerahi gala mudo “Sutan Sampono”, dan sang adik Rito Alam Rizal Sini menerima gala mudo “Sutan Batuah”.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas penerimaan kaum, ninik mamak, dan mandeh sako. Menurutnya, hal ini merupakan kehormatan besar yang akan dijaga oleh seluruh anggota keluarga.

Ia turut mengenang almarhum ayah mereka, dr. Rizal Sini, Sultan Alang Laweh, yang diyakini akan sangat bangga melihat keluarganya kini resmi menjadi bagian dari masyarakat Minangkabau.

Mesha menegaskan, hubungan anak-anak dengan bako (keluarga ayah) tetap terjaga, sehingga tali rahim dan tali nasab dapat berjalan beriringan sebagaimana adat Minangkabau mengajarkan.

Prosesi “manapek”, sebagaimana dijelaskan oleh ninik mamak, bukan hanya seremonial, melainkan tanda masuknya seseorang ke dalam keluarga besar suku beserta seluruh tanggung jawab adatnya.

Ibu Ietje dan seluruh keturunannya kini telah menjadi bagian dari Kaum Malayu Koto Tuo di bawah payung kebesaran Datuk Sampono Batuah, dengan harapan mereka dapat menjaga marwah kaum serta mengemban amanah adat yang diwariskan.

Dalam sekapur sirihnya, Mandeh Sako Suku Malayu, dr. Helgawati, MM, menyampaikan rasa senang dan bangga atas diterimanya Ibu Ietje beserta anak-anaknya sebagai keluarga.

Ia mengatakan bahwa keputusan kaum untuk membawa dan melewakan Ietje Ika Suwarsih adalah bagian dari penghormatan terhadap jasa-jasa besar keluarga ini, terutama almarhum dr. Rizal Sini dan Ibu Ietje yang lebih dari tiga puluh tahun memberi sumbangsih bagi Sumatera Barat melalui pembangunan dan pengelolaan Rumah Sakit Bunda di Padang.

Banyak kamanakan dari berbagai penjuru Minangkabau telah bekerja dan merasakan manfaat dari keberadaan rumah sakit tersebut.

Menurut Helgawati, keluarga besar dr. Rizal Sini telah memberi dampak luas tidak hanya di Pesisir Selatan, tetapi juga bagi Sumatera Barat dan Indonesia melalui sektor kesehatan, perhotelan, dan jasa publik lainnya.

Karena itu, menjadi suatu kebanggaan bagi Suku Malayu untuk menerima Ibu Ietje dan seluruh keturunan dari garis ibu sebagai bagian dari kaum.

Ia menegaskan bahwa hari ini bukan hanya menambah anggota keluarga, tetapi memperkuat tali rahim, adat, dan keberkahan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Panghulu kaum, Azwar Manti Sampono yang menyampaikan sambutan atas nama Datuk Sampono Batuah, menekankan bahwa upacara “manapek” dan “batagak gala” ini merupakan pengukuhan resmi secara adat.

Ia menjelaskan bahwa gala yang dianugerahkan kepada Ivan, Mesha, dan Rito telah sah dipakaikan di ujung nama mereka sebagai bagian dari kehormatan adat Minangkabau.

Penegakan gelar ini menandai bahwa ketiga putra tersebut telah menjadi “urat dalam suku, batang tubuh dalam kaum” yang kelak memegang peran penting dalam menjaga marwah adat.

Panghulu juga mengingatkan bahwa seluruh prosesi adat ini berlandaskan filosofi “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” yang kini telah menjadi bagian dari Undang-Undang Negara RI.

Melalui prosesi ini, Ibu Ietje dan Reno Bulan kini memegang fungsi sebagai bundo kanduang dalam kaum, sementara anak-anaknya kelak diharapkan tumbuh menjadi pemimpin kaum yang lurus, berani di jalan yang benar, dan menjaga hubungan se-kaum serta sesuku.

Selanjutnya, pada Sabtu (29/11/2025) di Taman Daima Gardenstay Padang akan diadakan upacara adat, alek gadang peresmian gelar adat rang malayu kepada Ivan Rizal Sini Rajo Sampono Alam.