FIKIR.ID – Berjalan dan perjalanan bukan jalan-jalan. Perjalanan adalah event. Perjalanan motivasi refreshing, mencari kehidupan (bisnis), pengetahuan, peradaban dan mencari mitra yang baik, bagian event wisata.
Sabtu 5 Nov 2022 ini saya ke Batusangkar, perjalanan sebuah event duta wisata. Diinapkan di Emersia Hotel berbintang di Luak Nan Tuo itu. Diundang Kadis Pariwisata Sumbar Luhur Budianda yang ia juga duta wisata sebelumnya di Sumatera Barat.
Ke Batusangkar, diundang turut menyeleksi calon duta wisata Sumbar. Personalnya Uda – Uni se Kabupatern Kota se Sumbar. Gadis-gadis cantik dan pemuda -pemuda tampan. Tinggi-tinggi ada mencapai 180-han cm lebih. Mereka terpilih.
Namun bisik-bisik harap publik, yang lelaki-laki benar-benar menjadi lelaki dan yang perempuan benar-benar menjadi perempuan. Orang Minang beradat syara’. Tak disukai berprilaku (berbudaya) aneh-aneh serupa menyerupai.
Pemerintah pun kepada anak muda cantik dan tampai ini penuh harap. Harapan itu pun saya sampaikan dalam interview seleksi khusus dan semi final.
Inti harap, dari mereka lahir duta wisata. Meyakinkan dan piawai melakukan diplomasi budaya. Pun setidaknya begitu pula di antara inti harapan yang terpapar dari sambutan masyarakat dan pemerintah.
Harapan pemerintah di antaranya di sampaikan sambutan Gubernur Sumatera Barat diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Wardarusmen, Kadis Pariwisata Luhur Budianda, Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Barat Ibu Harneli (keluarga Gubernur Mahyeldi) dan sambutan Bupati Tanah Datar Eka Putra sebagai tuan rumah Grand Final Duta Wisata 2022.
Sambutan pemerintah itu disampaikan di Grand Final Pemilihan Duta Wisata Uda Uni Sumatea Barat tahun 2022 di Istana Basa Pagaruyung, Sabtu malam, 5 Nop 2022. Karenanya duta wisata itu nanti bakal menjadi diplomat yang diyakini dapat menjadi contoh teladan dalam berkarakter dan bermitra dengan pemerintah bagi pengembangan pariwisata.
Karena itu, pula calon duta wisata yang diseleksi ini, dikarantina untuk melihat karakter dan daily life mereka. Diworkshop tentang budaya adat syara’ , kepariwisataan, piawai berkomunikasi serta pengetahuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Narasumbernya para pakar adat dan ulama serta pakar komunikasi dan pemerintahan.
Kemudian diinterview juri, menjawab berbagai masalah serta serta debat di antara mereka. Dari berbagai aktivitas mengobservasi partisipan calon Uda Uni itu, ada tiga aspek yang dilihat, adalah barain, beauty dan behavior lainnya. Selain itu sebagai orang Sumatera Barat dilihat pemahaman mereka tentang adat syara’ dan atau filosofi adat termasuk etnis lainnya di Sumbar.
Kata Kadis Prawisata Luhur Budianda, ketika berbicara informal di Lobi Emersia Hotel, katanya kita ingin merubah mainset dan paradigma pemilihan Duta Wisata. Perubahan itu setidaknya dalam cara pemilihan duta wisata uda uni Sumatera Barat yang sudah punya sejarah panjang itu. Juga perubah pembekalan mereka tentang filosofi adat syara’ di samping pengetahuan umum kehidupan berbangsa yang berlandaskan Pancasila.
Beralasan, dalam seleksi duta wisata tahun 2022 ini, Kadis Pariwisata tak tanggung-tanggung. Tampak linknya luas. Kadis mengundang yang punya nama, semua dalam berbagai disiplin. Agaknya saya saja yang dari masyarakat adat. Mereka: Dwi Marhen Yono/ Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf RI diwakili Kabidnya Taufik Nurhidayat. Juga Arzeti Bilbina Artis dan Anggota DPR RI, Andri Yulika Asisten III Kantor Gubernur Sumbar, Yuliandre Darwis/ tokoh enterpreneur dan pakar komunikasi dan saya sendiri bidang budaya adat/ pemangku adat berbasis pada Bakor KAN Sumbar.
Tuan rumah pemerintah Kabupaten Tanah Datar, memberi semangat. Mengundang tamu VIP dan Juri ke Istana Indo Jalito, rumah kediaman Buapati Eka Putra. Makan malam di rumah Bupati, hadir Forkopimda (DPRD, Kajari, Kapolres) serta beberapa kepala daerah di Kabupaten Kota Sumatera Barat. Dengan hadrinya orang-orang penting dirasakan tak sekedar makan malam, praktis menjadi forum berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya dalam pemajuan kebudayaan sebagai hulu dan pengembangan pariwisata sebagai muara/ hili pemajuan kebudayaan bangsa.
Berlanjut ke Grand Final Pemilihan Duta Wisata di Istana Basa. Terasa benar, malam final pemilihan duta wisata Sumbar 2022, malam ahad, 5 November, sebagai event penting pariwisata. Orang pada tumpah berjalan ke Istana Basa. Tidak saja refreshing, tapi juga motivasi pengetahuan, keilmuan, peradaban, memperkuat mitra lainnya.
Dalam lampu gemerlapan di malam cerah di Istana Basa, dan lighting pentas cerdas dalam tenda-tenda bagaikan setting event yang sempurna dan berbicara. Terasa Istana Basa menjadi kerendahan arsitekturnya meski siang dipandang tinggi bergonjong. Alangkah lebih anggun kalau Istana Basa itu dibangun lebih tinggi lagi, bisik-bisik penonton. Artinya event duta wisata ini memberikan kebahagian dan kehangatan petang sabatu malam ahad, tidak saja bagi duta wisata, tetapi juga menarik masyarakat berjalan ke sana, apalagi masyarakat supporter. Praktis event ini bagian dari tontonan dan tuntunan memberi inspirasi pengembangan event dalam rangka pengembangan pariwisata di Sumbar seiring pemajuang kebudayaan.
Pemilihan duta wisata Sumbar tahun 2022 ini sempurna kata Yuliandre Darwis. Event wisata yang menakjubkan, kata Taufik Nurhidayat, Surprise kata Andri Yulika, menarik dan memudahkan ketua juri Arzeti Bilbina membuat coding set nilai dan menyisirnya sampai muncul duta wisata tahun 2022 ini.
Ya terpilihlah Duta Wisata Uda 2022 dari Pesisir Selatan pemuda tampan tinggi 178, dan Duta Wisata Uni 2022 dari Kota Padang gadis cantik tinggi 164. Keduanya didaulat menjadi Duta Wisata 2022 bersama Uda Uni terpilih II dan III dan terpilih untuk harapan dan faforit lainnya. Semoga Allah SWT memberkati dan merahmiti.**