Kumandang Mars Sumbar di Kemendagri
Kata Endarto lagi, untuk menjelaskan butir-butir dalam Ranperda Mars tadi kita juga memerlukan contoh, mungkin lagu mars itu ada videonya di Handphone. Mungkin lebih baik kita dengarkan bersama. Supaya nanti dalam menetapkan legal drafting, tidak was-was, kata Endarto.
“Biar Bapak senang, boleh kita dengar sebentar nyanyi Marsnya?” Pinta Maigus
“Coba. coba bahasanya seperti apa, saya Bahasa Padang paham juga,” respon Endarto.
Serta merta Kepala UPT Taman Budaya Disbud Sumbar Hendri Fauzan menyalakan Handphone. Ia langsung memutar lagu Mars Sumbar itu, lalu berkumandang yang membuat hadirin terkesima empati.
Ya, luar biasa, Nah sekuensi pembicaraan kita hari ini terkait Mars Sumatera Barat. Mungkin Bapak tenaga ahli bisa memberikan gambaran umum, ruang lingkup dan tujuannya saja. Soal teknis biar kami dengan pak Kurnia Fajar mengadopsi dengan regulasi yang ada. Biar Komisi V nanti dalam menetapkannya ada kekuatan. Seperti Perda Covid-19, Sumbar acuan luar biasa, gerak cepat. Cepat sekali proses penetapannya.
Dari 34 Provinsi, Sumbar yang pertama. Sekarang Sumbar menjadi contoh, khusus Ranperda Mars ini saya, mengharapkan ada kesamaan persepsi antara stakeholder yang ada di Sumbar dan kami sendiri bahwa ini, nuansa yang sangat luar biasa, penting dijelaskan agar lebih mengalir, kata Endarto meminta mewakili Tim Ahli Yulizal Yunus menjelaskan gambaran umum Renperda Mars.
Endarto Minta Yulizal Yunus Paparkan Gambaran Umum, Lingkup dan Tujuan Ranperda Mars
Yulizal Yunus tim Ranperda Mars menjelaskan secara terintegratif gambaran umum, ruang lingkup dan tujuan Ranperda Mars yang sedang dikonsultasikan Komisi V DPRD dengan Kemendagri ini.
Ia berharap Ranperda Mars ini , segera diundangkan menjadi Perda Sumatera Barat kita. Justru Perda mars ini, optimis menjadi bagian dari peraturan-peraturan yang ada memperkuat identitas, semangat dan cinta daerah.
Lebih lanjut Yulizal Yunus menjelaskan terkait tujuan Ranperda Mars, ia menyebut selain memperkuat identitas daerah, mars dapat menyemangati membangun daerah, memajukan adat budaya, menjaga kebersamaan dalam ke-bhinnekaan, rasa kekeluargaan, rasa persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional di daerah.
“Juga menyemangati dalam memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Juga menumbuhkembangkan rasa kebanggaan, rasa cinta daerah sebagai kesatuan wilayah nusantara dan keterikatan batin semua komponen masyarakat, terhadap keberadaan Daerah,” kata Yulizal Yunus budayawan akademik yang juga dikenal sebagai Kepala suku Minangkabau Kampai bergelar Datuk Rajo Bagindo itu.