FIKIR.ID – Pusat Adat Syara’ disingkat PAS berdiri di Sumatera Barat. PAS merupakan lembaga otonom di Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah (STAI YASTIS) Padang. Berfungsi sebagai lembaga kajian dan pengembamangan serta pemberdayaan masyarakat adat dan agama.
Dr. Abd Rahman, MA Ketua Sekolah Tinggi STAI YASTIS ini mengukuhkan sekaligus menyerahkan SK pengurus PAS itu di kampus STAI Rabu siang 16 Februari 2022. Selesai pengukuhan PAS langsung melaksanakan rapat pertama PAS sore Rabu itu, dipimpin langsung oleh Direktur Dr. Yulizal Yunus, MSi Dt. Rajo Bagindo.
Yulizal Yunus menjelaskan, Abd Rabman menyebut PAS ini penting. Justru dengan PAS sekolah tinggi ini, kuat memberikan respon terhadap harapan masyarakat hukum adat dalam implementasi nilai-nilai adat dan syara’ sebagai sandinya. Respon dimaksud adalah apa yang harus diberikan sekolah tinggi kepada masyarakat adat dan agama itu.
Artinya PAS dengan hasil kajiannya nanti optimis dapat membantu apa yang harus disumbangkan sekolah tinggi kepada masyarakat. Misalnya dalam pemberdayaan masyarakat hukum adat Minangkabau di nagari-nagari dalam memecahkan masalahnya yang cukup banyak, tidak saja soal pemamgku adat, juga masalah limbago adat dan organidasi adat di nagari, jelas Yulizal yang juga sekum Pusat Kebudayaan Minangkabau itu.
PAS dan Pemberdayaan Masyarakat Adat
Diperkuat Wakil Ketua I sekolah tinggi itu Dr. Masrial Dt. Pono Alam, sebut Yulizal Yunus, bahwa dengan hasil penelitian PAS nanti besar harapan, Sekolah Tinggi bersama lembaga pengabdiaan kepada masyarakat dan lembaga penelitiannya, menjadi kuat melakukan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dimungkinkan dalam bentuk penyadaran, membekali dan memberikan pendampingan mereka berbasis hasil kajiannya mengenai adat yang bersandi syara’ di daerah ini.
Kami yakin dan percaya, PAS segera berkembang dan berpeluang mengadakan kajian masalah-masalah adat dan syara’ dalam masyarakat adat. Karena di samping PAS digerakan para pakar yang punya kompetensi ilmu yang kuat di bidangnya juga mereka mempunyai link dan banyak relasi dengan para pihak termasuk dekat dengan pihak masyarakat dan pemangku adat, kata Masrial yang juga pemangku adat dan mantan Sekretaris P2M UIN Imam Bonjol itu.
Minat Bina Nagari Kembar Kerjasama Pemkab 50 Kota dan Negeri Sembilan
Lahirnya PAS turut dilatari Ide rencana kerjasama Nagari Kembar 50 Kota dan Negeri Sembilan sejak tahun 2019.
Karenanya PAS berminat mendampingi pembinaan nagari kembar itu, kata Yulizal Yunus menyejarahkan PAS kepada Fikir.id.
Secara historis Ide PAS ini, substansi didahului dengan pertemuan ilmiah seminar regional di ATMA UKM di kampus Bangi Malaysia, 3 Okt 2019. Seminar dihadiri ninik mamak 50 Kota dan Pemangku adat Negeri 9, utusan dan narasumber dari ATMA dan UIN Imam Bonjol.
Saya sendiri diminta sebagai narasumber Seminar ATMA itu bersama Dr. Masrial Dt. Pono Alam, Dr. Saharman Dt. Manggung dan Suardi Dt. Rajo Basa. Makalah bertajuk “Peluang Riset Kebudayaan dan Warisan Budaya, Merawat Lini Persamaan Identiti 50 Kota Indonesia dan Negeri-9 Malaysia”, kata Yulizal Yunus yang awal tahun 2022 ini mendapat kejutan mendapat penghargaan dunia internasional atas prestasinya meraih rangking terindeks top ke 57 dari top 100 scientist dan history dunia dari Indonesia, dan urut 3681 dari top 5000 scientist, philosophy, teology dan history dunia versi AD Scientific index.
Diakhir Seminar ATMA UKM Bangi tadi, lannut Yulizal pengajar sastra UIN Imam Bonjol, dibacakan oleh perumus Prof Dr. Rusli Dato Paduka, seminar report disertai pengumuman “Piagam Bangi” yang bersepakat menggagas penelitian bersama dipayungi sebuah lembaga bersama ATMA dan UIN Imam Bonjol, yang salah satu arahnya kerjasama Nagari Kembar 50 Kota dan Negeri Sembilan Darul Khusus.
Pertemuan ATMA dilanjutkan pertemuan ilmiah seminar Internasional di UIN Imam Bonjol 28 0ktober 2019. Seminar dilaksanakan Lembaga Studio Sastra Fakultas Adab dan Humaniora, dibuka Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sekaligus menganugerahkan pin sastra dan penobatan status satrawan kepada Irwan Prayitno yang piawai berpantun spontan. Seminar ini juga dihadiri ninik mamak 50 kota dan utusan Negeri 9.
Pasca seminar UIN Imam Bonjol itu dilanjutkan pertemuan khusus Ninik Mamak/ LKAAM 50 Kota (diwakili Dt. Tumbi. Rajo, Dt. Krongkong Kayo, Dt. Rajo Suaro, Dt. Siri Mudo, Dt. Rajo Mangkuto) dan UIN Imam Bonjol, di Rektorat UIN, 7 April 2021. Selanjut dilakukan beberapa pertemuan teknis oleh Tim penggagas ASDC (Adat Syara’ Development Center) yang gugur sebelum lahir itu, bersama Rektor UIN Imam Bonjol ketika itu Prof. Dr. Eka Putra Wirman, di Rektorat dipasilitasi Kepala Pengabdian kepada Masyarakat P2M UIN Imam Bonjol Dr. Zulvis.
Setelah bertemu Rektor UIN Imam Bonjol, kata Yulizal dilanjutkan pertemuan ninik mamak 50 Kota baik di UIN maupun di 50 Kota. Disusul bertemu Bupati 50 Kota di kediamannya di Labuah Basilang Payakumbuh, 1 Mei 2021 diterima langsung Bupati Syafaruddin Dt. Bandaro Rajo.
Dalam pertemuan itu disampaikan gagasan ninik mamak 50 Kota dengan pendampingan UIN Imam Bonjol tentang gagasan pembinaan nagari kembar 50 Kota dan Negeri 9 yang nama nagari 50 Kota itu sama dengan nama suku di Negeri 9 di negara jiran itu. Bupati Syafaruddin menyambut gembira dan optimis nagari kembar itu terwujud.
Kata Bupati Syafaruddin, “cukup banyak potensi dan peluang untuk wujud negerinkembar itu. Pertama ada semangat pendampingan tokoh/ pemangku adat berbasis LKAAM, kedua pendampingan sebagai konsultan dari UIN Imam Bonjol. Ketiga, justru 50 Kota dan Negeri Sembilan tidak bisa dipisahkan satu sama lain”. Justru dua wilayah ini merupakan saudara kembar, karena satu nasab dua negara, dilihat dari sudut asal usul, maupun dilihat perspektif pusaka adat Perpatih yang dipakai di Negeri Sembilan”, kata Bupati Syafaruddin yang juga seorang pemangku adat yang bergelar Datuk Bandaro Rajo.
Setidaknya ada 6 nama nagari yang menjadi nama suku di negeri Sembilan Darul Khusus tetangga dekat itu, kata Yulizal yang sudah sejak lama mengamat dan menulis kebudayaan dan sejarah negeri jiran ini. Enam nagari itu Yakni Nagari Sarilamak (Seri Lamak), Simalanggang (Seri Malanggang), Tiga Batur (Tiga Batu), Mungka (Mungkal), Batu Hampar dan Batu Balang (Batu Belang).
Diusulkan, paling tidak dipilih 3 nagari saja dari 6 nagari tadi sebagai prioritas. “Kalau boleh keenam-enamnya dijadikan nagari kembar 50 Kota dan Negeri Sembilan”, tukas Hasrul Dt. Tumbi Rajo ketika itu yang ia sendiri mempunyai kedekatan ranji dengan asal usul Negeri Sembilan itu sambil melirik Bupati yang senyum-senyum, cerita Yulizal yang juga sedang menulis asal usul hubungan negri jiran itu.
Rencana nagari kembar itu, ditindaklanjuti dengan seminar ATMA kerjasama UIN Imam Bonjol dan Pemdakab 50 Kota. Seminar itu disebut “SEMINANG” dilaksanakan ATMA, 30 Juni 2021. Dalam seminar turut memberi sambutan Bupati 50 Kota dan Rektor UIN Imam Bonjol di samping narasumber UIN Imam Bonjol, ninik mamak 50 Kota dan ATMA UKM serta narasumber negeri 9. Saya diundang sebagai pembentang mewakili UIN Imam Bonjol dengan makalah bertajuk: Kabupaten 50 Kota, Peluang Keluarga dan Cabaran Budaya sebagai Bandar Kembar Negeri Sembilan”.
Namun rencana nagari kembar tadi masih “taganang” dan gagasan ASDC gugur sebelum lahir. Sementara di ATMA gencar terakhir 17 Januari 2022 mengadakan seminar. Semunar bertanuk “Masihkan Wujud Jati Diri Minangkabau” yang saya diundang narasumber di samping Gusti Asnan, Rusli Dato Paduka, Linda dan pakar lainnya, kata Yulizal sekum Bakor-KAN itu.
Tanpa berhenti, ingin melanjutkan kajia adat dan agama serta rencana nagari kembar dan ingin membawa para pihak ikut serta, maka para penggagas ASDC membawa ide ini ke STAI YASTIS. Tak lama, lahirlah PAS ini sebagai lembaga otonom sekolah tinggi tadi dengan konentrasi research/ kajian adat dan agama.
Pengurus PAS
Semula PAS lembaga otonom STAI YASTIS ini, bernama Pusat Kajian dan Pengembangan Adat dan Syara’ (PKPAS). Karena sulit menyebut singkatan dan mencari memoteniknya, maka nama/ nomenklatur diganti dengan PAS. Penggantian nomenklatur disetujui Ketua sekolah tinggi Dr. Abd Rahman, MA, karena substansi tugas dan kewenangannya tidak berubah.
Direktur PAS Yulizal Yunus menyebutkan pengurus lengkapnya Periode 2022-2023. Pengurus terdiri dari Pembina, Dewan Ahli dan pelaksana.
Sebagai Pembina Dr. Abd. Rahman, MA yakni langsung Ketua STAI YASTIS Sumatera Barat. Sedangkan Dewan Ahli ialah: Prof. Dr. Syamsul Bahri Khatib, Prof. Dr. Sufyarma Marsyidin, M.Pd, Prof Dr. Asasriwarni, MH, Prof. Dr. Hasan Zaini, MA, Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag, Prof. Dr. Awis Karni, M.Ag, Prof. Dr. Syafruddin, M.Ag, Dr. Syukri Iska, M.A, Drs.Welhendri Azwar, M.Si, Ph.D, Dr Nurssalihin, M S, dan Dr. Khairul Fahmi, MH.